Anggota Kabinet Israel mendesak agar diadakannya sebuah tindakan militer ke Iran.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Ehud Barak juga tengah membujuk Menteri Luar Negeri Avigdor Lieberman untuk mendukung serangan ke Iran. Lieberman sebelumnya tampak keberatan dengan adanya serangan ke Iran. Demikian seperti diberitakan Haaretz, Rabu (2/11).
Ide untuk menyerang Iran muncul di tengah adanya insiden serangan roket yang dilancarkan dari Gaza ke wilayah Israel. Beberapa intelijen negara Barat juga menyatakan kesetujuannya terhadap serangan ke Iran.
Meski demikian, seorang peneliti dari Barat mengatakan, serangan Israel ke Iran pada musim dingin tak mungkin berhasil karena awan akan mengganggu performa dari Angkatan Udara Israel.
Netanyahu sebelumnya mengingatkan para anggota kabinetnya dengan mengatakan, Iran tengah memperkuat diri dan memperluas pengaruhnya. Iran juga dianggap sebagai kekuatan regional yang memiliki senjata nuklir. Nuklir merupakan ancaman serius bagi Timur Tengah dan dunia.
Menanggapi hal itu, Barak mengatakan, Israel tidak perlu mengintimidasi Iran, namun tidak menutup kemungkinan Israel akan menyerang fasilitas nuklir Iran.
"Israel mungkin dapat hancur oleh serangan nuklir Iran," ujar Barak.
Pada Selasa kemarin, Kabinet Israel bahkan sudah membahas rincian pendanaan untuk invasi tersebut dan juga masalah dana pertahanan.
Pertikaian antara Iran vs Israel sudah terjadi sejak lama. Sejak naiknya Mahmoud Ahmadinejad di kursi Presiden Iran, dirinya pun menegaskan ancaman utamanya adalah Israel. Dalam segala forum internasional, Iran pun kerap mengecam Israel terkait pendudukannya di Palestina.
Sumber : Haaretz
Krjogja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar